Rabu, 10 Juni 2020

Kastel Inuyama, Nostalgia di Tepi Sungai Rhine-nya Jepang



Kemungkinan Anda (sempat) takjub waktu lihat langsung, atau saat lihat photo keelokan bangunan kuil di Jepang yang berwarna oranye menyala.

Tetapi sebetulnya keelokan itu bukan asli dari Jepang. Arsitektur serta corak bangunan kuil, aslinya datang dari Tiongkok.

Bila betul-betul ingin melihat keelokan bangunan asli Jepang, karena itu Sebaiknya anda berkunjung ke serta lihat kastel (atau o-shiro dalam Bahasa Jepang).

Saya senang ke kastel dalam tiap penelusuran ke semua pelosok Jepang. Kesempatan ini, saya ingin menceritakan mengenai diantaranya yang sempat saya datangi, yakni Kastel Inuyama (Inuyama-jou).

Tempat kastel ini ada di Prefektur Aichi, persisnya di kota Inuyama, yang memiliki jarak seputar 25 Km di samping Utara kota Nagoya.

Sebelum saya mengulas Kastel Inuyama semakin jauh, sebatas info, pada umumnya kastel bisa diklasifikasikan jadi 3 tipe berdasar tempat bangunan.

Pertama, tipe yama-shiro, yakni kastel yang berada di atas gunung. Tipe ini banyak dibuat saat kastel cuma memiliki peranan untuk benteng pertahanan pada masa nanboku (seputar tahun 1300).

Selanjutnya yang ke-2 ialah tipe kastel hira-jiro, dengan tempat bangunan di tanah yang ketinggiannya sama juga dengan seputar. Contoh dari tipe ini ialah Kastel Nagoya (nagoya-jou), yang ada di prefektur yang sama juga dengan Kastel Inuyama.

Paling akhir ialah kastel tipe hirayama-shiro. Inuyama adalah kastel tipe ini, dimana tempat bangunan terdapat di bukit, dengan ketinggiannya semakin rendah dari gunung.

Dua tipe kastel paling akhir peranan intinya untuk jalankan pemerintahan, kecuali memiliki peranan sebagai benteng pertahanan.

Oda Nobuyasu (paman dari daimyo populer Oda Nobunaga) membuat Kastel Inuyama seputar tahun 1537. Tempatnya ada di pinggir Sungai Kiso (kiso-gawa).

Kemungkinan Anda menanyakan, kok Sungai Kiso? Lalu mengapa pada judul dicatat Sungai Rhine?

Ialah seorang tenaga pakar tehnik sipil dari Belanda namanya Johannis de Rijke, yang disewa pemerintah Jepang pada masa Meiji. Dalam lakukan pekerjaannya ia seringkali bolak balik telusuri Sungai Kiso.

Selanjutnya Rijke berasa sungai ini banyak keserupaannya dengan Sungai Rhine. Hingga ia mulai menyebutkan, serta adalah orang yang pertama-tama mempopulerkan panggilan Sungai Rhine-nya Jepang untuk Sungai Kiso.

Banyak aktor riwayat yang telah berkunjung ke serta kuasai Kastel Inuyama pada jaman sengoku atau masa gejolak. Salah satunya ialah Toyotomi Hideyoshi, Ikeda Tsuneoki, serta Ogasawara Yoshitsugu.
Kastel Inuyama memiliki dua posisi yang tidak dipunyai oleh kastel lain. Pertama kastel ini diputuskan untuk peninggalan bernilai (national treasure) Jepang.

Yang ke-2, bangunan penting kastel yang namanya tenshukaku adalah bangunan asli yang paling tua dari semua kastel yang berada di Jepang sampai saat ini. Untuk catatan, bentuk bangunan dari tenshukaku di kastel lain umumnya ialah hasil perbaikan, hingga bukan bangunan asli.

Susunan dari kastel ialah 4 tingkat, dimana 2 tingkat bawah dipakai sebagai gudang penyimpanan beberapa alat peperangan. Sedang bangunan yang teratas ialah anjungan yang disebutkan bourou.

Ruang kastel biasanya dipisah jadi bagian-bagian yang dalam Bahasa Jepang disebutkan kuruwa. Kastel Inuyama memiliki 7 kuruwa, salah satunya Sugi-no-maru, Kiri-no-maru, Matsu-no-maru serta Hon-maru, yang disebut ruang penting dimana bangunan kastel dibangun.

Untuk benteng pertahanan, karena itu tempat Kastel Inuyama benar-benar taktiks sebab sisi Utara adalah tebing yang terjal ke arah sungai.

Untuk menguatkannya, Kastel Inuyama mempunyai 13 yagura, yakni menara pertahanan yang kecuali dipakai untuk tempat simpan perlengkapan perang, juga bisa dipakai untuk tempat tembakkan panah atau senjata.

Ditambah, jalan masuk dalam kastel dibikin seperti labirin, yang mempunyai banyak pintu dengan lebar beragam. Ada 22 pintu di ruang kastel, serta ini pasti bisa membuat lawan yang ingin masuk ke kastel jadi bingung.

Tahapan Memilih Situs Bola Online Terpercaya

Nah, dengan topografi serta susunan kastel semacam itu, dapat Anda pikirkan begitu susahnya lawan untuk menggempur serta masuk ke kastel kan?

Saat berkunjung ke Kastel Inuyama, saya tekankan Anda dapat merasai bagaimana perasaan orang jaman itu, termasuk juga merasai situasi kota yang terletak dekat sama kastel. Kota semacam ini dalam Bahasa Jepang biasa disebutkan jouka-machi.

Situasi jouka-machi bisa saya alami saat keluar dari Stasiun Inuyama, serta waktu berjalan telusuri bangunan-bangunan diperjalanan ke arah Kastel Inuyama.
Ditambah lagi saat sampai pada jalur paling akhir di jalan yang lurus memanjang seputar 1 km ke arah Kastel Inuyama, rumah teratur rapi berjejeran dengan exterior yang hampir serupa.

Saya memikirkan jika beberapa rumah itu dulunya ialah losmen, tempat penukaran uang, tempat minum teh, serta beberapa jenis usaha lain yang lazimnya dilaksanakan oleh orang pada jaman itu.

Kemungkinan sebab perut lapar, sekalian berjalan serta memperhatikan satu demi satu rumah yang berjejer, saya memikirkan jika rumah yang ada pas di muka saya itu dulu ialah restoran, karena itu saya tentu dapat mencium berbau yaki-onigiri (nasi yang dikepal) atau yakitori.

Walau sekarang ini ada banyak bangunan yang berperan untuk restoran, sayangnya mereka tidak jual makanan itu.

Tapi kebalikannya, ada pula rumah yang digunakan untuk warung yang jual es cream.

Kemungkinan Anda ketahui jika es cream baru tampil di Jepang di tahun 1869, yang jika dihitung seputar 330 tahun sesudah Kastel Inuyama berdiri. Jadi mustahil dulu di jouka-machi ini ada warung yang jual es cream.

Saya selanjutnya tidak perlu memikir lama untuk beli es cream serta mengkonsumsinya sekalian berjalan. Soalnya kapan lagi saya bisa lakukan suatu hal yang tidak dapat dilaksanakan oleh orang yang hidup pada jaman keemasan Kastel Inuyama, yakni berjalan di jouka-machi sekalian makan es cream!

Lihat serta memperhatikan bentuk bangunan lama, tetapi sekarang ini memiliki peranan yang lain dari jamannya (contohnya warung penjual es cream barusan) adalah satu kesenangan tertentu yang mustahil Anda peroleh di beberapa kota besar.

Kemungkinan ini yang mengakibatkan saya semakin senang jalanan di pelosok, dibanding berkeliling-keliling di kota besar.

Saat berkeliling-keliling jouka-machi, Anda bisa lihat penampakan Kastel Inuyama yang bercat putih dari terlalu jauh. Maka dari itu, kastel ini memiliki nama lain yakni hakutei-jou, atau Kastel Putih. Walau, kastel-kastel lain di Jepang umumnya berwarna putih.

Sebetulnya, bangunan Kastel Inuyama tidak sebesar kastel-kastel lain seperti Kastel Osaka serta Kastel Nagoya.

Tetapi, bangunan penting tenshukaku yang masih tetap berupa asli dari jaman dibuat serta adalah yang paling tua, adalah nilai plus Kastel Inuyama yang tidak dipunyai oleh kastel lain mana saja di Jepang.

Hingga tiba serta melihat Kastel Inuyama dari dekat adalah pengalaman yang bernilai buat saya.
Saat masuk serta berkeliling-keliling di kastel, kita dapat merasai nuansa tertentu. Ditambah lagi tidak sangat banyak orang yang tiba waktu saya ada disana.

Angin yang berembus serta masuk dari jendela kastel, seolah ingin membisikkan narasi mengenai keelokan kastel, atau perjuangannya saat lawan tiba menggempur serta coba mengambil kastel dari pemiliknya.

Anda serta dapat dengarkan bunyi derit lantai, atau tangga untuk naik ke tingkat yang semakin atas dari bangunan yang dibuat dari kayu.

Ini adalah pengalaman yang langka. Khususnya buat kita yang hidup di jaman serba kekinian, serta sekarang ini hidup dalam "kurungan" beton serta dikelilingi oleh "rimba" beton.