Selasa, 09 Juni 2020

Koper dan Sejuta Kisah di Baliknya



Buat beberapa 'frequent traveler', koper seperti teman dekat perjalanan yang setia. Tempat kita simpan secara baik semua peralatan perjalanan serta ruangan untuk isi beberapa barang belanjaan serta oleh-oleh sepenuh-penuhnya. Berat si koper juga tidak sama mencolok, di waktu baru pergi serta di saat pulang ke tanah air.

Beberapa koper yang mujur justru sudah kumpulkan 'mileage' yang panjang untuk bukti perjalanannya. Bukti itu dapat berbentuk potongan stiker barcode di koper, sisa merek hotel, stiker nama kota, serta beberapa puluh guratan hidup di tubuh koper saat melalui satu conveyor belt ke conveyor belt yang lain, dari satu airlines ke airlines selanjutnya.

Sayang sekali tidak semua perjalanan berjalan mulus serta berbuntut sukses. Terkadang sang koper dapat lenyap dari capaian, tersisip antara beberapa ribu koper yang lain di lapangan terbang transit serta sang koper juga ketinggalan.

Demikianlah romantika pengalaman dengan koper. Dari mulai sebelum pergi dengan kepentingan packing. Lalu waktu cek in dengan beberapa ketentuan yang diputuskan airlines, mana yang harus disimpan di bagasi (checked baggage) serta mana yang perlu di taruh dalam tas kabin (hand carry bag). Setelah itu, sesudah datang di lapangan terbang arah, menanti koper kita tampil di ujung conveyor belt.

Dari semua jalur proses di atas, yang tidak dapat kita ikutin dengan cara langsung, seakan mengharap nasib berpihak kita, ialah perjalanan koper kita tersebut. Apa koper itu untuk 'checked baggage' yang diberikan ke faksi airlines di waktu cek in, akan setia dalam penerbangan yang sama juga dengan kita sampai lapangan terbang arah, termasuk juga sesudah transit, atau mungkin tidak.

Siap-siap cek in dgn bagasi. Sumber: dok.pribadi Atmosfer di ruangan menanti bagasi, tetap ada kemelut yang sunyi. Saat satu per satu koper keluar, mata kita tajam melihat tiap koper yang lewat. Terkadang melelahkan... Ditambah lagi saat koper yang tampil di mulut conveyor belt makin jarang-jarang, satu... satu.. serta celakanya koper kita belum ada. Sejuta pemikiran negatif juga lewat.

Itu keadaan yang seringkali kita alami saat melancong. Mudah-mudahan saja koper kita tetap ada, walau itu koper paling paling akhir. Bila tidak ada, karena itu ada mekanisme laporan yang perlu dilaksanakan, baik pada perwakilan airlines yang berkaitan atau langsung ke sisi 'Lost and Found'. Serta semua mekanisme yang perlu dilalui sering cukup mengambil alih waktu.

Untuk seorang frequent traveler yang sudah lumayan lama melancong ke mana-mana, bagus untuk satu penempatan kantor, atau saat melancong sendiri, pengalaman dengan koper tetap memberi warna banyak perjalanan. Koper ketinggalan di lapangan terbang transit, selanjutnya dijanjikan faksi airlines akan dikirim ke hotel; koper ketinggalan serta belum terlacak ada dimana.

Insiden lainnya lagi, koper salah dikirim ke kamar lainnya atau benar-benar tidak diantar oleh porter hotel. Sesudah dicari, koper tersebut masih diketemukan di ruangan 'storage' hotel. Ternyata tidak ada satupun sinyal pengenal di koper.

Tahapan Memilih Situs Bola Online Terpercaya

Koper yang terganti juga sempat, saat dua rombongan tur cek out hampir bertepatan dari satu hotel serta koper-koper disatukan di lobby. Peserta tur yang tidak cermat, ditambah lagi kopernya umum tanpa ada keunikan apa saja, salah ambil koper seseorang dari rombongan tidak sama, sekejap sebelum naik ke bis. Masalahnya koper itu sepintas demikian seperti.

Check bagasi dgn cermat. Sumber: dok.pribadi Cerita koper tidak stop disana. Ada pula yang baru datang di lapangan terbang pertama, rodanya telah bobol. Ada pula yang kunci gabungan rusak, hingga harus dibuka paksa (dicongkel), dan sebagainya. Belum juga beberapa masalah, saat ada koper yang kelihatannya menyengaja dirusak di satu lapangan terbang ketibaan. Nama bandaranya seringkali diulas dimana saja. :) Sukurlah, saat ini telah jarang-jarang terdengar ada masalah baru.

Pada banyak insiden, bilamana kita tidak mendapatkan koper kita setiba di lapangan terbang arah, karena itu umumnya koper itu tidak selamanya hilang. Salah satunya peluang yang seringkali berlangsung ialah koper itu tidak terburu dipindah di saat transit atau terkena off-loaded sebab satu fakta spesifik. Ini dapat berlangsung saat penerbangan kita lewat satu lapangan terbang transit.

Untuk pastikan atau minimal menolong sang koper supaya tidak gampang rusak, mudah dikenal, punyai beberapa ciri spesial, dan sebagainya, karena itu di bawah ini ada banyak Panduan saat beli koper, lakukan perjalanan serta waktu koper kita hilang.

1) Bila akan beli koper, kecuali merek yang bagus, tekankan koper itu mempunyai kualitas roda yang kuat. Di beberapa lapangan terbang, stasiun, hotel, dan-lain-lain, seringkali kita harus menarik koper cukup jauh. Jarak stasiun ke hotel yang tanggung membuat kita condong pilih jalan kaki sekalian menarik koper. Atau saat ke beberapa kota tanpa ada kendaraan, seperti Venezia, Zermatt, dan lain-lain.

2) Pilih ukuran koper sesuai rutinitas kita melancong. Bila seringkali lakukan perjalanan sendiri serta banyak memakai angkutan umum, karena itu belilah koper dengan ukuran sedang. Kabin di kereta malam biasanya benar-benar kecil, begitupun tinggal di kamar-kamar hotel yang sempit seperti di Jepang. Serta pikirkan menarik koper besar masuk ke subway yang berjubel penumpang.

3) Pilih warna yang menonjol (eye catching) supaya gampang diketahui serta susah terganti. Sejauh ini, beberapa traveler condong pilih warna classic seperti hitam. Tetapi traveler jaman saat ini berani tampil colorful - bukan hanya baju, dan juga kopernya.

4) Beri nama kopermu dengan 'baggage tag' yang kuat serta tulis Nama yang pasti serta nomor smartphone yang dapat dikontak. Jangan bergantung pada baggage tag dari airlines saja.

Ini akan menolong percepat proses pencarian koper bila pernah tersesat. Atau bila ketinggalan di lapangan terbang, stasiun, hotel, karena itu ada nomor yang dapat dikontak oleh petugas yang mendapatkannya. Beberapa wisatawan memberikan tambahan syal atau pita yang diikat di kopernya untuk pemberi tanda penambahan.

5) Lekatkan saja stiker dari beberapa kota atau stiker pemberi tanda yang lain, hingga kopermu tidak sama serta gampang nampak dari jauh. Walau untuk poin ini, ada traveler yang tidak senang kopernya bertanda, hingga sepulangnya, kopernya bersih dari atribut apa saja.
6) Bila pada akhirnya, satu waktu kopermu tertinggal oleh pesawat, karena itu jangan cemas, adukan langsung ke sisi 'Lost & Found' yang umumnya ada di ruang yang sama di Arrival Hall. Laporan ke Lost and Found ini harus dilaksanakan waktu itu saat masih di lapangan terbang kehadiran.

7) Info yang diperlukan untuk laporan itu diantaranya, data pribadi sesuai dengan paspor, boarding pass, nomor baggage claim tag serta alamat (hotel/rumah) dan nomor telepon untuk dikontak jika koper diketemukan serta dikirim.

8) Kecuali info inti barusan, terangkan beberapa ciri koper, seperti brand, warna, tipe atau ukuran koper serta beberapa ciri ciri khas yang lain. Makin komplet makin baik.

9) Setelah itu, petugas di Lost and Found akan memberi bukti laporan yakni 'Property Irregularity Report' (PIR). Bukti salinan serta nomor dalam PIR harus disimpan untuk bukti supaya Anda mempunyai bukti kuat saat mengolah ongkos tukar rugi, baik ke airlines atau perusahaan asuransi.

10) Nomor PIR ialah code unik yang menolong faksi airlines mencari bagasi yang terlambat atau rusak serta Anda dapat pakai nomor rujukan ini saat mencari posisi kehadiran bagasi.

11) Janganlah lupa membeli Asuransi Perjalanan. Jika koper ketinggalan, rusak atau hilang, karena itu ada kompensasi yang diberi, seperti yang tertera dalam polis yang dibeli. Oh yaa, bila ada asuransi perjalanan, karena itu saat terima koper pada kondisi rusak, karena itu harus selekasnya dipotret waktu itu .

Sebaiknya sebelum cek in, kita memfoto koper itu serta menyimpannya dalam handphone. Sepotong gambar dapat jauh memudahkan faksi 'Lost and Found' membuat gambaran serta mencari kehadiran koper yang ketinggalan itu.